Manajemen Konflik
Pengertian dan Pemahaman
oleh
Budy Hermawan
Widyaiswara BPSDM Jawa Barat
Manajemen konflik adalah proses yang digunakan
untuk mengatasi dan mengatur konflik yang terjadi dalam bisnis atau organisasi.
Konflik adalah hal yang rawan terjadi di dunia bisnis/pemerintahan dan bahkan komunitas
masyarakat karena persaingan yang ketat. Namun, konflik dapat diminimalisir dan
dicegah dengan mengimplementasikan manajemen konflik yang baik. Ini penting
untuk mengelola konflik agar tidak menyebabkan perpecahan, permusuhan, dan
persaingan yang tidak sehat serta mempengaruhi produktivitas. Manajemen konflik
juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dan menyatukan kembali berbagai
pihak melalui solusi yang sesuai.
Manajemen konflik juga melibatkan proses
identifikasi masalah yang mendasar, menganalisis konflik, mencari solusi, dan
menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasi konflik. Pemimpin / Manajer
harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan juga kemampuan untuk
mengelola perbedaan pendapat dan perspektif yang berbeda. Selain itu, pemimpin juga
harus memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dan mengambil keputusan yang
tepat dalam situasi yang sulit.
Manajemen konflik juga dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti konfrontasi, mediasi, atau negosiasi. Konfrontasi adalah
cara untuk mengatasi konflik dengan mengatakan apa yang kita inginkan dan
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Mediasi adalah cara untuk
mengatasi konflik dengan mencari solusi yang diterima oleh semua pihak.
Negosiasi adalah cara untuk mengatasi konflik dengan mencari kompromi yang
diterima oleh semua pihak.
Pengertian Manajemen Konflik
Menyadur dari berbagai narasumber, manajemen
konflik berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata “management” yang berarti
pengelolaan dan “conflict” yang berarti konflik. Jadi, istilah “manajemen
konflik” secara harfiah berarti pengelolaan konflik. Istilah ini digunakan
dalam bidang bisnis, manajemen organisasi, dan ilmu sosial lainnya untuk
mengacu pada proses mengelola atau mengatasi perbedaan pendapat atau persepsi
yang terjadi dalam sebuah organisasi atau bisnis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut KBBI, manajemen adalah proses atau
tindakan mengatur, mengendalikan, merencanakan, memimpin, dan mengkoordinasikan
sumber daya (manusia, uang, bahan, mesin, dll) dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan, konflik adalah perbedaan pendapat, persepsi,
atau kepentingan yang menimbulkan perasaan tidak sepakat, saling menentang,
atau bentrok. Jadi, dapat diartikan sebagai proses mengatur atau mengendalikan
perbedaan pendapat, persepsi, atau kepentingan yang menimbulkan perasaan tidak sepakat
atau bentrok dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Para Ahli
Menurut para ahli, manajemen konflik adalah
proses yang digunakan untuk mengatasi dan mengelola konflik yang terjadi dalam
organisasi atau bisnis. Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para
ahli:
Thomas (1976)
Menurut Thomas, manajemen konflik adalah
proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi konflik yang terjadi dalam
organisasi. Dalam pandangan Thomas, manajemen konflik meliputi lima tahap,
yaitu pengenalan, analisis, pembuatan keputusan, implementasi, dan evaluasi.
Pada tahap pengenalan, manajer harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber
konflik yang ada dalam organisasi. Pada tahap analisis, manajer harus dapat
menganalisis konflik yang ada dan menentukan dampak yang ditimbulkan oleh
konflik tersebut. Pada tahap pembuatan keputusan, manajer harus dapat
menentukan tindakan yang akan diambil untuk mengatasi konflik. Pada tahap
implementasi, manajer harus dapat mengeksekusi tindakan yang telah ditentukan
dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pada tahap evaluasi, manajer harus
dapat mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah diambil dan melakukan
perbaikan sesuai dengan kebutuhan.
M. Afzalur Rahim (1986)
Menurut M. Afzalur Rahim (1986), manajemen
konflik adalah proses yang digunakan untuk mengatasi konflik yang terjadi
antara dua atau lebih pihak. Dalam pandangan Rahim, manajemen konflik meliputi
tiga tahap, yaitu pengenalan, analisis, dan penyelesaian. Pada tahap
pengenalan, manajer harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber konflik yang ada
dalam organisasi. Pada tahap analisis, manajer harus dapat menganalisis konflik
yang ada dan menentukan dampak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut. Pada
tahap penyelesaian, manajer harus dapat menentukan tindakan yang akan diambil
untuk mengatasi konflik dan mengeksekusi tindakan tersebut. Rahim menyatakan
bahwa manajemen konflik dapat dilakukan dengan beberapa strategi, seperti:
1. Penghindaran: Meminimalkan atau menghindari
interaksi dengan pihak yang menyebabkan konflik.
2. Kompromi: Mencari solusi yang menerima
kompromi dari kedua belah pihak.
3. Penyelesaian kolaboratif: Mencari solusi yang
diterima semua pihak dengan cara bekerja sama.
4. Penegasan: Mencari solusi dengan cara
menegaskan keinginan dan hak masing-masing pihak.
5. Penyelesaian dengan kekuasaan ; mencari Solusi
dengan cara menggunakan kekuasaan atau otoritas yang dimiliki
R.K. Khandwalla (1977)
Menurut R.K. Khandwalla (1977), manajemen
konflik adalah proses yang digunakan untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam
organisasi. Dalam pandangan Khandwalla, manajemen konflik meliputi dua tahap,
yaitu pengenalan dan penyelesaian. Pada tahap pengenalan, manajer harus dapat
mengidentifikasi sumber-sumber konflik yang ada dalam organisasi. Pada tahap
penyelesaian, manajer harus dapat menentukan tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi konflik dan mengeksekusi tindakan tersebut. Khandwalla menyatakan
bahwa manajemen konflik dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti:
1. Penghindaran: Meminimalkan atau menghindari
interaksi dengan pihak yang menyebabkan konflik.
2. Kompromi: Mencari solusi yang menerima
kompromi dari kedua belah pihak.
3. Negosiasi: Mencari solusi dengan cara
bernegosiasi dengan pihak yang menyebabkan konflik.
4. Mediasi: Mencari solusi dengan bantuan pihak
ketiga yang tidak terlibat dalam konflik.
5. Penegasan ; mencari Solusi dengan menegaskan
keinginan dan hak masing-masing pihak
Semua pengertian tersebut menyatakan bahwa
manajemen konflik adalah proses yang digunakan untuk mengatasi atau mengelola
konflik dengan cara yang efektif dan efisien, serta dengan menggunakan berbagai
strategi dan teknik yang sesuai.
Fungsi Manajemen Konflik
Manajemen konflik memiliki beberapa fungsi
utama, diantaranya:
1. Mencegah timbulnya konflik
2. Mengelola konflik yang sudah terjadi
3. Menyelesaikan konflik
4. Meningkatkan kualitas hubungan
5. Mengembangkan keterampilan komunikasi
6. Meningkatkan produktivitas
7. Menjaga stabilitas organisasi
8. Mengembangkan kemampuan negosiasi
9. Meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi
10. Membuat organisasi lebih adaptif
11. Mengembangkan kemampuan dalam mengelola
perbedaan
12. Mengembangkan keterampilan dalam mengambil
keputusan
13. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
Pentingnya Manajemen Konflik Dalam Organisasi
Manajemen konflik dalam organisasi sangat
penting karena dapat membantu dalam mengelola dan mengatasi konflik yang
terjadi dalam organisasi. Beberapa alasan pentingnya manajemen konflik dalam
organisasi adalah:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan kualitas hubungan
3. Meningkatkan keterampilan komunikasi
4. Meningkatkan kemampuan negosiasi
5. Meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi
6. Meningkatkan adaptabilitas organisasi
7. Meningkatkan keputusan yang baik
8. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
9. Meningkatkan keselamatan kerja
10. Meningkatkan reputasi organisasi
Manajemen konflik dalam organisasi sangat
penting karena dapat membantu dalam mengelola dan mengatasi konflik yang
terjadi dalam organisasi. Ini dapat meningkatkan produktivitas, kualitas
hubungan, keterampilan komunikasi, kemampuan negosiasi, kemampuan dalam
mengelola emosi, adaptabilitas organisasi, keputusan yang baik, kreativitas dan
inovasi, keselamatan kerja, dan reputasi organisasi.
Strategi Manajemen Konflik
Setelah Kita mengetahu pengertian, fungsi dan
pentingnya manajemen konflik, yang tidak kalah penting adalah melakukan
strategi untuk mengatasi konflik tersebut. Berikut ini startegi manajemen
konflik yang dapat dilakukan:
1) Strategi penghindaran
2) Strategi penyelesaian
3) Strategi kompromi
4) Strategi kolaborasi
5) Strategi dominasi
6) Strategi pengalihan
7) Strategi kompetisi
8) Strategi adaptasi
9) Strategi komunikasi efektif
10) Strategi mediasi
11) Strategi arbitrasi
12) Strategi Negosiasi
Secara umum, strategi manajemen konflik harus
dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi konflik yang terjadi. Strategi yang
digunakan harus dapat menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif dan
efisien.
Contoh Manajemen Konflik
Contoh manajemen konflik dalam organisasi
antara lain:
1) Konflik antara manajer dan karyawan
2) Konflik antar departemen
3) Konflik dengan klien
4) Konflik dengan mitra kerja
5) Konflik dalam pembagian tugas
6) Konflik dalam pembuatan keputusan
7) Konflik dalam alokasi sumber daya
8) Konflik dalam pengembangan karir
9) Konflik dalam pembagian tanggung jawab
Itu hanyalah beberapa contoh dalam organisasi.
Namun, perlu diingat bahwa setiap konflik yang terjadi akan memiliki kondisi
dan situasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, manajer harus dapat
mengidentifikasi sumber konflik secara tepat dan mencari solusi yang sesuai
dengan kondisi dan situasi yang dihadapi. Selain itu, manajer juga harus dapat
mengaplikasikan berbagai strategi, seperti strategi penghindaran, strategi
penyelesaian, dan strategi pengelolaan, untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, manajemen konflik adalah
proses yang digunakan untuk mengatasi dan mengelola konflik yang terjadi dalam
organisasi atau bisnis. Fungsi antara lain mencegah timbulnya konflik,
mengelola konflik yang sudah terjadi, menyelesaikan konflik, meningkatkan
kualitas hubungan, mengembangkan keterampilan komunikasi, meningkatkan
produktivitas, menjaga stabilitas organisasi, mengembangkan kemampuan
negosiasi, meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi, membuat organisasi
lebih adaptif, mengembangkan kemampuan dalam mengelola perbedaan, mengembangkan
keterampilan dalam mengambil keputusan, dan meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan.
Bandung, 18 April 2024
Komentar
Posting Komentar