Seminar Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Golongan II Kabupaten Majalengka Angkatan 9 Kelompok 2
Seminar Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS Golongan II Kabupaten Majalengka Angkatan 9 Kelompok 2
Pagi ini, Rabu, 29 Oktober 2025 yang cerah, layar-layar Zoom mulai terbuka
satu per satu. Pukul 07.55 WIB, para peserta Latsar CPNS Golongan II
Kabupaten Majalengka Angkatan 9 Kelompok 2 sudah tampak bergabung di ruang
virtual. Nama-nama mereka berderet di layar: Agam Trisna Yuliando, Ade Irvan
Maulana, Agus Indra Kurniawan, Mikeu Oktavia Suryana, Laras Qolbi Gina Afafa,
Muhammad Marwan, Sindy Sanubari Nurisman, Tuti Pertiwi Nur Putri Handayani,
Wijaya, dan Yulianti. Mereka sepuluh orang calon ASN muda yang tengah bersiap
menapaki tahap penting dalam perjalanan pembelajarannya — seminar rancangan
aktualisasi.
Tepat pukul delapan pagi, Coach Budy Hermawan membuka kegiatan dengan suara yang tenang tapi berwibawa. “Selamat pagi para peserta Latsar Majalengka Angkatan 9, kelompok dua. Hari ini kita akan melaksanakan seminar rancangan aktualisasi. Mari kita mulai dengan semangat, karena dari sinilah ide-ide perubahan kecil Anda akan tumbuh menjadi kontribusi nyata bagi organisasi,” ujarnya sambil tersenyum.
Di layar, para peserta tampak
menunduk hormat. Suasana masih hangat dan agak tegang — maklum, ini momen
pertama mereka mempresentasikan rancangan aktualisasi di hadapan penguji, Bapak
Rully Trilenggono, ST., MT. Seorang sosok yang dikenal tegas namun juga
bijak dalam memberi arahan.
Setelah doa bersama dipimpin oleh coach, seminar pun dimulai. Coach Budy mempersilakan Agam Trisna Yuliando sebagai presenter pertama. Dengan latar belakang Inspektorat Kabupaten Majalengka, Agam memaparkan karyanya berjudul “Optimalisasi Layanan Konsultasi dan Pengaduan Melalui Pemanfaatan Pesan Interaktif WhatsApp Business pada Inspektorat Kabupaten Majalengka.”
Ia menjelaskan bagaimana sistem
komunikasi publik sering kali terhambat karena terbatasnya kanal resmi yang
interaktif. Dengan ide pemanfaatan WhatsApp Business, Agam ingin membangun
layanan pengaduan yang cepat, ramah, dan mudah diakses. Coach Budy menimpali
dengan tanggapan ringan tapi tajam: “Bagus, Agam. Tapi pastikan keamanan
datanya terjaga, karena pengaduan sering memuat informasi sensitif.” Sementara
Pak Rully memberi catatan metodologis agar indikator keberhasilan diukur secara
kuantitatif dan jelas.
Giliran berikutnya adalah Ade Irvan Maulana dari Satpol PP. Dengan percaya diri, ia menyampaikan rancangan bertajuk “Pembuatan Buku Panduan Satpol PP Bidang Trantibum sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme ASN BerAKHLAK.” Ia berbicara tentang pentingnya pedoman tertulis dalam menjaga profesionalitas petugas penegak perda. Dalam paparannya, Ade menampilkan draft buku dengan ilustrasi dan contoh prosedur lapangan.
Coach Budy memuji upaya kreatifnya
sambil bergurau, “Nah, kalau semua Satpol PP baca buku ini, mungkin pelanggar
pun akan segan karena ketertibannya luar biasa.” Seluruh peserta tertawa kecil,
mencairkan suasana yang sempat tegang.
Peserta ketiga, Agus Indra Kurniawan, tampil dengan semangat digitalisasi. Ia memaparkan rancangan berjudul “Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Edukasi Digital Tentang Peran Satlinmas di Lingkungan Masyarakat.” Ia menjelaskan bahwa banyak warga belum memahami fungsi Satlinmas selain penjaga acara atau upacara. Melalui media sosial, Agus ingin memperkuat citra positif Satlinmas. Pak Rully memberikan catatan bahwa konten edukasi sebaiknya berbasis kebutuhan masyarakat dan menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami lintas generasi.
Presentasi dilanjutkan oleh Mikeu Oktavia Suryana, bidan di RSUD Talaga. Ia membawakan rancangan berjudul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Pentingnya Pemeriksaan USG Guna Mencegah Tanda Bahaya Kehamilan Melalui Video ‘SIAGA USG’.” Suaranya lembut, penuh empati, dan presentasinya menyentuh sisi kemanusiaan. “Saya ingin setiap ibu hamil punya kesadaran sejak dini untuk melakukan pemeriksaan USG,” ujarnya. Coach Budy memujinya, “Video edukasi ini bukan hanya inovasi, tapi bentuk kasih sayang ASN kepada masyarakat.”
Lalu tampil Laras Qolbi Gina Afafa, dengan topik yang dekat dengan pelayanan publik: “Optimalisasi Komunikasi Jadwal Poliklinik RSUD Cideres Bagi Pasien dengan Keterbatasan Teknologi.” Ia mengangkat persoalan sederhana namun penting — banyak pasien lansia kebingungan mencari jadwal dokter. Laras menciptakan sistem komunikasi berbasis papan informasi sederhana yang mudah dibaca dan diperbarui. Pak Rully memuji langkah ini sebagai bentuk pelayanan inklusif yang berpihak pada pengguna dengan keterbatasan.
Selanjutnya, Muhammad Marwan memaparkan ide teknis: “Optimalisasi Pemeriksaan dan Pengecekan Harian Alat Berat Melalui Media Digital Berbasis Formulir oleh Operator Alat Berat.” Ide ini lahir dari kesehariannya di lapangan. Dengan sistem digital berbasis Google Form, ia ingin memastikan semua alat berat diperiksa rutin. Coach Budy memberikan apresiasi, “Sederhana tapi berdampak. Itulah semangat aktualisasi yang sesungguhnya.”
Berikutnya, Sindy Sanubari Nurisman menyampaikan rancangan “Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat dengan Adanya Pelabelan Beyond Use Date di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD Majalengka.” Ia menunjukkan contoh label dan menjelaskan pentingnya keakuratan informasi obat bagi keselamatan pasien. Pak Rully memberi masukan teknis agar label disertai QR code untuk transparansi.
Kemudian tampil Tuti Pertiwi Nur Putri Handayani dari Satpol PP, membawa ide “Optimalisasi Penggunaan Google Drive sebagai Media Digitalisasi Pelaporan dan Dokumentasi Kegiatan Patroli.” Ia menjelaskan bagaimana digitalisasi laporan dapat mempercepat tindak lanjut kegiatan di lapangan. Coach Budy memberi komentar reflektif, “Digitalisasi bukan sekadar gaya, tapi cara kerja baru ASN masa depan.”
Peserta kesembilan, Wijaya, mengangkat ide dari
dunia medis: “Optimalisasi Pencatatan Peminjaman Instrumen Steril Melalui Google Form di Central Sterile Supply Department (CSSD) RSUD Cideres Kabupaten Majalengka.” Ia menggambarkan bagaimana sistem manual sering menimbulkan kehilangan data dan keterlambatan. Dengan Google Form, proses menjadi lebih cepat dan terdokumentasi otomatis. Pak Rully menyebut rancangan ini sebagai solusi konkret untuk efisiensi rumah sakit.
Terakhir, Yulianti mempresentasikan “Optimalisasi Keselamatan Pasien Melalui Peningkatan Pencegahan Risiko Jatuh di Instalasi Gawat Darurat RSUD Talaga Melalui Edukasi Digital QR Code.” Ia menjelaskan bagaimana QR code bisa menjadi sarana edukasi cepat bagi pengunjung IGD. Coach Budy mengapresiasi dengan kalimat, “ASN yang peduli keselamatan pasien adalah wujud nyata nilai BerAKHLAK — Harmonis dan Kompeten.”
Sekitar pukul 10.40 WIB,
seluruh peserta telah mempresentasikan rancangannya. Penguji kemudian memberikan
catatan kepada para peserta untuk lebih menyempurnakan seluruh rancangan yang
akan diaktualisasikan oleh para peserta latsar dalam waktu 1 bulan kedepan. Setelah
Pa Rully memberikan arahan serta catatan penyempurnaan yang telah dicatat dan
disimak oleh para peserta, Coach Budy kemudian memberikan refleksi. Ia berkata,
“Saya bangga pada kalian semua. Rancangan ini bukan akhir, tapi awal dari
kontribusi nyata kalian sebagai ASN Majalengka yang melayani dengan hati.
Kecil, tapi berdampak.”
Pak Rully menambahkan pesan
inspiratif, “Teruslah berinovasi. Jangan tunggu perubahan datang dari atas.
Jadilah pemantik perubahan dari unit kerja kalian.”
Setelah memberikan arahan selaku
coach , Pada pukul 11.15 WIB, kegiatan seminar Rancangan aktualisasi
bagi peserta Latsar CPNS Golongan II ini resmi ditutup. Kita akan
bertemu Kembali di Kampus Perubahan BPSDM Jawa Barat dalam sesi seminar Laporan
Aktualisasi,,. Semoga adik2 semua tetap sehat dan mampu melaksanakan nilai2
Dasar ASN yang menjadi kajian utama dalam aktualisasi ini. Layar Zoom penuh dengan wajah-wajah puas,
lega, dan penuh semangat. Meski kegiatan dilakukan secara daring, kehangatan
dan rasa kebersamaan begitu terasa.
Bagi para peserta, hari itu menjadi
momen penting: hari ketika gagasan sederhana mereka diterima, disempurnakan,
dan diakui. Bagi Coach Budy Hermawan, itu adalah hari lain dalam perjalanan
panjang mendampingi ASN muda menuju perubahan nyata.
Dan bagi Kabupaten Majalengka,
seminar itu bukan sekadar kegiatan rutin — melainkan bukti bahwa semangat ASN
BerAKHLAK terus menyala di tengah ruang digital, di antara suara Zoom, tawa
ringan, dan tekad untuk melayani negeri.
Bandung, 29 Oktober 2025
catatan perjalanan #latsarcpnsmajalengkaIX


.png)






.png)

Komentar
Posting Komentar