Amalan dan Ibadah Utama di Bulan Ramadhan
Oleh
Drs BUDY HERMAWAN, MSi
Ada banyak amalan dan ibadah utama di bukan Ramadhan yang berfungsi
semakin menambah kekhusuan kita dalam menyucikan diri sepanjang bulan ini.
Alangkah indahnya jika dalam puasa Ramadhan 1442 H kita mampu mengerjakan ini
dengan hati tulus mengharap Ridha-Nya semata
Amalan paling
penting dalam Bulan Ramadhan tentunya adalah Puasa itu sendiri. Setiap muslim
yang tidak berhalangan wajib melakukan dalam 30 hari kedepan. Puasa tidak hanya
masalah mengekang keinginan makan dan minum dan Hasrat seksual. Tetapi , yang
utama adalah mengekang hati dan pikiran dari pikiran dan tindakan negative yang
selama ini melekat. Sabda Nabi Muhammad SAW ‘ Puasa bukannlah hanya menahan
makan dan minum, puasa adalah menahan diri dari perkataan lagwu ( perkataan
sia-sia/kurang berfaedah) dan rofats (kata-kata cabul). Jika ada seseorang yang
mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya : aku tengah berpuasa,
aku tengah berpuasa ( H>R Ibu Majah dan Hakim )
2). Sholat Tarawih
Sholat Tarawih adalah Sholat malam
yang dikerjakan pada malam-malam sepanjang Bulan Ramadhan. Pengerjaannya bersifat
sunnat muakad. Tarawih dapat dilakukan sendirian maupun berjamaah.
Nabi Muhammad SAW menjamin
bahwa mereka yang melaksanakan Sholat Tarawih akan mendapatkan ampunan “ Barang
siapa yang menunaikan Sholat malam di Bulan Ramadhan dengan keimanan dan
berharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau .
( H>R Bukhari dan Muslim )
3). Memperbanyak Dzikir
Puasa adalah upaya seseorang
untuk melakukan tindakan segala sesuatu yang dengan ketergantungan pada duniawi,
diminimalisasi, sebaliknya, segala yang
mendekatkan diri kepada Allah SWT , ditambah dan terus ditambah.
Dalam hal ini, kita bisa
memperbanyak dzikir atau Do’a kepada . semakin banyak kita mengingat-Nya,
semakin banyak peluang untuk mengoreksi diri, menilai perjalanan kita dalam
setahun, sudah tepatkah atau masih tergila-gila pada hal-hal duniawi. Dzikir
dan Do’a sepanjang Ramadhan bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti
pada sepertiga malam terakhir.
4) Memperbanyak Sedekah
Puasa tidakhanya masalah
mengoreksi hubungan diri sendiri kepada Allah, tetapi juga hubungan kita dengan
masyarakat. Puasa mengajarkan kepada kita bahwa masih banyak orang yang belum
beruntung, yang menahan lapar seharian. Sungguh mulia jika kita kemudian
berinisiatif untuk memperbanyak sedekah sepanjang Ramadhan.
Sebagai contoh ; memberi
makan kepada anal-anak yang berbuka (ta’jil). Hendaknya hal ini tidak dianggap
memberatkan. Sebaliknya , mengeluarkan rejeki
( yang sebenarnya cuma dititipkan Allah kepada kita ). Saat puasa, akan membuat
Ridha Allah SWT kepada kita semakin besar. Nabi Muhammad SAW bersabda ; siapa
yang memberi makan ( berbuka ) bagi orang yang berpuasa baginya pahala seperti orang
yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tsb ( H. R Ahmad, Nasai )
5). Pada 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dianjurkan untuk
beritikaf, yang dimaksud I’tikaf adalah tinggal dimasjid dengan tujuan semakin
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Anjuran ini didasarkan pada Riwayat bahwa Rasulullah SAW terbiasa ber’itikaf
pada 10 hari terakhir alam Bulan Ramadhan ( H.R Bukhari dan Muslim)
Seseorang yang ber’itikaf
sejatinya menghidupkan kembali ‘baterai hatinya” yang mungkin selama ini kurang
mengenal Allah SWT. Membersihkan cermin hatinya dari debu-debu kepentingan
duniawi, urusan dengan sesame makhluk-Nya , sehingga kelak cermin tersebut
dapat mengkilap dan sepeuhnya memancarkan cahaya Al-Haqq.
Bandung, 23 April 2021
Alhamdulillah, terima kasih pencerahannya
BalasHapusHatur nuhun. Insya Allah kita semua bisa menjalankan petunjuk dan perintahNYA dengan baik. Aamiin
BalasHapus