ANALISIS INFORMASI BUDAYA LOKAL KONTEKS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI ASN

 

ANALISIS INFORMASI BUDAYA LOKAL

KONTEKS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPEMIMPINAN BAGI ASN

 

Oleh

Drs BUDY HERMAWAN, MSi

Widyaiswara BPSDM Jawa Barat

 

Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 77 Tahun 2016 tentang tugas pokok, fungsi, rincian tugas, dan unit kerja badan pengembangan Sumber Daya Manusia maka BPSDM Pemerintah Provinsi Jawa  Barat memiliki tugas pokok melaksanakan fungsi urusan pemerintahan bidang pengembangan sumber daya manusia meliputi sertifikasi  dan pengelolaan kelembagaan, pengembangan kompetensi teknis umum dan subtantif serta manajerial. Bidang manajerial memiliki tugas pokok menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan, aspek pengembangan kompetensi manajerial, meliputi ; pengembangan kompetensi pejabat pimpinan tinggi, Pimpinan daerah dan kompetensi kepemimpinan dan Pelatihan dasar CPNS . Dalam proses pengembangan kompetensi tersebut, bidang pengembangan kompetensi manajerial memandang perlu memperhatikan aspek-aspek ideologi, politik, tanas dan wawasan kebangsaan serta sosial ekonomi dalam rangka implementasi tugas dan fungsi ASN selaku perekat dan pemersatu bangsa.

Kata Budaya dalam pengertian harfiah, sering diterjemahkan dengan istilah bahasa Inggris yaitu Culture. Istilah culture ini sering diterjemahkan menjadi kebudayaan atau peradaban. Dalam bahasa Arab disebut akhlak atau budi dalam bahasa Indonesia. Kata ini berasal dari bahasa Latin Colore yang berarti mengerjakan tanah, mengelola dan memelihara ladang (Soerjanto Puspowardoyo, 1993). Pengertian ini jelas berbau agraris pada masa tersebut dan kemudian diterapkan kedalam hal-hal yang bersifat rohani .  Menurut Ashley Montague dan Christopher Dawson (1993) mengartikan culture sebagai way of life atau cara hidup tertentu dengan memancarkan identitas suatu bangsa tertentu. The American Heritage Dictionary (Kotter dan Hescett 1992) mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan dan segala hasil karya dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia. Sedangkan kebudayaan diartikan oleh Sir Edward B. Taylor sebagai keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia dalam pengalaman historisnya.

Menurut Kessing kebudayaan didefinisikan sebagai totalitas pengetahuan manusia, pengalaman yang terakumulasi dan yang ditransmisikan secara sosial. Kebudayaan adalah tingkah laku yang diperoleh melalui proses sosialisasi. Budaya dapat dipisah dengan kata majemuk ―budhi‖ dan ―dhaya‖ yang berupa, cita, rasa, karsa dan karya (Kuncoro Ningrat : 1980). Wujud kebudayaan dapat berupa gagasan, konsep, pemikiran manusia. Wujud ini disebut kebudayaan yang bersifat abstrak. Dimensi aktifitas disebut juga system social, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi. Sifat konkrit dapat diamati atau diobservasi. Sedangkan menurut Taylor yang disebut dengan kebudayaan atau yang kita sebut peradaban adalah suatu pemahaman yang meliputi; pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat  Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan yang diperoleh dari anggota masyarakat. (taylor: 1997). Menurut pendapat umum, budaya adalah sesuatu yang baik dan berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan menurut Koeber ‗d Kluchon, budaya adalah pola tingkah laku yang mantab meliputi; pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diwujudkan oleh symbol-simbol pada pencapaian tersendiri dari kelompok mansusia yang bersifat universal .

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri budaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

·         Kebudayaan adalah produk manusia, ciptaan manusia bukan ciptaan Tuhan.

·         Kebudayaan selalu bersifat sosial. Tidak pernah bersifat individual.

·         Kebudayaan diteruskan lewat proses belajar. Diwariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

·         Kebudayaan bersifat simbolik. Sebagai ekspresi atau ungkapan kehadiran manusia.

·         Kebudayaan adalah sistem pemenuhan berbagai kebutuhan manusia. Tidak seperti hewan, manusia memenuhi segala kebutuhannya dengan cara-cara yang beradab.

Mendefinisikan budaya lokal tidaklah mudah, beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda. Menurut JW. Ajawailah budaya Lokal adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Definisi kebudayaan hampir selalu terikat pada batas-batas fisik dan geografis yang jelas. Misalnya, budaya Jawa yang merujuk pada suatu tradisi yang berkembang di Pulau Jawa. Oleh karena itu, batas geografis telah dijadikan landasan untuk merumuskan definisi suatu kebudayaan lokal. Namun, dalam proses perubahan sosial budaya telah muncul kecenderungan mencairnya batas-batas fisik suatu kebudayaan. Hal itu dipengaruhi oleh faktor percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global sehingga tidak ada budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli. 

Belajar dari kearifan dan budaya  lokal merupakan salah satu kompetensi sosio kultural yang harus dimiliki oleh pimpinan. Banyak kearifan lokal yang dapat kita pelajari dari masing-masing daerah, antara lain  budaya yang terkait dengan kepemimpinan. Sosok pemimpin selalu menarik untuk diperbincangkan dan mendapat perhatian seluruh pihak. Apalagi bila kapabilitasnya sebagai agen perubahan tidak kunjung muncul. Masyarakat akan menunggu-nunggu kapan pemimpin mereka melakukan perubahan yang bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. Namun kadang pada satu sisi mereka menginginkan perubahan, tetapi pada waktu yang bersamaan mereka juga ingin mempertahankan tradisi atau culture yang sudah ada. Namun budaya juga dapat menstimulus positif terhadap perubahan yang positif.

Kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Bagaimanakah seorang pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini disebabkan organisasi terbentuk pasti memiliki tujuan. Sumber pengaruh yang dapat dipergunakan oleh pemimpin dapat berasal dari dalam dirinya dan juga karena kedudukannya sebagai pemimpin. Pengertian ini senada dengan yang diungkapkan oleh Richard L.Daft bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi . Mengingat pentingnya pemimpin dalam pengembangan inovasi pelayanan public, lalu pemimpin level manakah yang merupakan penggerak inovasi public? Siapa yang potensial melakukan inovasi? Survei yang dilakukan oleh Kennedy School: front-line official dan pimpinan tingkat menengah. Frontline official adalah mereka yang langsung berhubungan dengan rakyat, mengetahui kebutuhan dan kesulitan dalam melayanan warga. Pimpinan menengah: pengalaman dan kematangan, idealisme .Pimpinan di hirakhi yang tinggi: comfort zone, risiko perubahan terlalu besar, usia tidak lagi progresif. Di Indonesia karena budaya yang paternalistik, pimpinan tertinggi sangat strategis perannya; pimpinan K/L dan Daerah.

Kang Emil ini memiliki karier sebagai seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung Muhammad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018 dan saat ini menjadi gubernur Jawa Barat periode tahun 2018-2023. Sebelum menjadi pejabat publik, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini memiliki karier sebagai seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung. Inovasi apakah yang beliau hasilkankan? Berikut ini disajikan 20 (dua puluh) inovasi yang dihasilkan oleh kang Emil saat menjabat sebagai walikota bandung , sebagai berikut :

1) Lelang jabatan terbuka dua kepala dinas

2) Launching rapor camat

3) Launching rapor lurah

 4) Launching SIP (Sistem Informasi Pemerintahan)

5) Launching Hibah/ Bansos online

6) Menghapus tim penagih pajak lapangan

7) Launching penerimaan peserta didik baru

 8) Membentuk TABG (Tim Ahli Bangunan Gedung)

 9) Melaunching program anti korupsi/ gratifikasi

10) Memperbaiki rapor pelayanan publik

11) Melaunching e-musrenbang

12) Launching LAPOR

13) Kota pertama yang wajib menggunakan twitter di semua dinas

14) Launching unit reaksi cepat tambal jalan

15) Launching puskesmas 24 jam untuk warga miskin

16) Launching puskesmas rawat inap untuk penyakit kronis

17) Memperbanyak barang/ jasa via e-catalog

18) Mengubah antrean dokter di RSUD Ujung Berung lewat SMS

19) Launching Smart City.

20) Perizinan on line

Semenjak dilantik sebagai wali kota pada 2013 lalu, beliau membuat terobosan dengan menghidupkan kembali taman-taman kota, memberikan denda kepada perokok di tempat umum, hingga mempercepat pembuatan akte kelahiran bagi warganya. Walaupun langkahnya itu terkadang dihadang berbagai kendala. Kang Emil yang berlatar belakang arsitek ini telah berusaha melakukan inovasi-inovasi.

Dalam perspektif nilai-nilai kepemimpinan budaya lokal khususnya yang telah dilakukan oleh Kang Emil sebagai putra asli Jawa barat akan banyak memberikan inspirasi bagi kurikulum pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dalam rangka mewujudkan seorang pejabat ASN yang memiliki nilai Profesionalisme dan Integritas serta daya Inovatif yang tinggi. Oleh karena itu seperti yang telah di jelaskan di atas, bahwa kearifan dan budaya lokal khususnya di Jawa barat akan sangat mempengaruhi minsd set serta persepsi para ASN agar mau dan mampu manjadi pelayan publik yang memiliki kinerja serta kompetensi yang mumpuni.

Peranan pemimpin dalam pelaksanaan inovasi sangat dominan, hal ini sesuai dengan hasil penelitian di atas, bahwa tidak ada inovasi tanpa kepemepimpinan. Dan inovasi digerakkan oleh kepemimpinan yang kuat. Mengapa? Kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai visi dan misinya. Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi sehingga mereka termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi.  Hal ini sesuai dengan tujuan Diklat Kepemimpinan yang bertujuan untuk mewujudkan ASN yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang telah di tetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

 

Bandung,    Maret 2022

 


Komentar