ASN PEMIKIR INOVATIF MENUJU JAWA BARAT YANG LEBIH KEREN

 ASN PEMIKIR INOVATIF MENUJU JAWA BARAT YANG LEBIH KEREN

 

Cipageran 8 Juli 2025

Di suatu sore yang cerah, di ruang Widyaiswara BPSDM Jawa Barat berkumpul para peserta PKA Provinsi Jawa Barat Angkatan III, yang sedang melaksanakan proses coaching akhir menjelang pelaksanaan Seminar RAP.  Mereka berkumpul tuk mendapatkan arahan akhir dan final tentang rancangan aksi perubahan yang akan di usung dalam menciptakan inovasi pelayanan public sesuai dengan ide dan gagasannya masing-masing. Para peserta PKA Angkatan III Tahun 2025 berkumpul dengan satu misi mulia: menciptakan perubahan nyata lewat Rencana Aksi Perubahan (RAP). Mereka bukan sekadar ASN biasa. Mereka adalah para pionir perubahan di daerah masing-masing.

Salah satu peserta, Ani Heryani dari Kabupaten Bekasi membawa program SI ANI BERAKSI (Siap Hadapi Bencana, Bergerak Selamatkan Kehidupan). Program ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Jangka pendek, pelatihan dan simulasi di lima desa dan lima sekolah. Jangka menengah, integrasi program ke RPJMDes, serta penguatan fasilitas evakuasi. Jangka panjang, Bekasi jadi model nasional ketangguhan bencana.

Program Bu Ani ini unik. Ia membangun budaya sadar bencana lewat edukasi, pelatihan rutin, dan kolaborasi lintas sektor. Semua dilibatkan: warga, relawan, OPD, dunia usaha, hingga media lokal. Dengan metode ringan dan menyenangkan, masyarakat belajar kebencanaan lewat praktik langsung, video, mural, dan kegiatan komunitas.

Di pojok lain ruangan, Eka Purnomo Sidik dari Kota Cirebon membawa misi besar lewat Website BERPIJAR (Bersama Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi). Ide ini muncul dari banyaknya website OPD yang mati suri. Eka pun merancang CMS BERPIJAR, yang aman, standar, dan user-friendly. Jangka pendek, CMS ini diujicoba di tiga OPD. Jangka menengah, semua OPD mulai pakai. Jangka panjang, Cirebon jadi kota digital berkelas nasional.

Tak kalah semangat, Wawang Buang dari Kota Depok hadir dengan program PARASATYA (Pengaman Amanah Rakyat, Abdinegara, Sinergi Antar Tugas Yang Mulia). Masalah kedisiplinan Satpol PP jadi sorotannya. Lewat program ini, ia menyusun SOP baru, program latihan disiplin, serta peningkatan mental Satpol PP. Targetnya jelas: membentuk Satpol PP Depok yang profesional dan berintegritas.

Sigit Widiyanto dari Kecamatan Tukdana, Indramayu, hadir membawa inovasi digital SIVIJANDA (Sistem Verifikasi Pengajuan Dana Desa). Ia merancang aplikasi digital untuk mempermudah dan mempercepat verifikasi dana desa. Jangka pendek, aplikasi ini diterapkan di tiga desa. Jangka menengah, seluruh desa di Tukdana menggunakannya. Jangka panjang, SIVIJANDA menjadi sistem resmi kecamatan.


Tak mau kalah, Suyitno dari Dinas PMD Kabupaten Indramayu memperkenalkan inovasi Desa Mandiri. Fokusnya pada optimalisasi pengelolaan aset desa. Ia menyusun regulasi, menyusun SOP, dan mengintegrasikan aplikasi SIPADES. Hasil jangka panjangnya, seluruh aset desa bersertifikat dan bisa dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi lokal.

Agus Saripudin dari Kota Banjar pun menyumbang ide cemerlang lewat program SAMPAH JADI BERKAH. Masalah sampah yang makin menumpuk ia jawab dengan pendekatan edukasi, regulasi, dan digitalisasi. Jangka pendek, edukasi dan regulasi selesai. Jangka menengah, aplikasi pemilahan sampah digunakan masyarakat. Jangka panjang, Banjar menjadi kota percontohan nasional dalam pengelolaan sampah.

Mugi Lastono dari Kota Bogor menghadirkan inovasi LOKER BERES (Layanan Online Kependudukan Kelurahan Berintegritas, Efektif, Responsif, Efisien, Sederhana). Masalah antrean panjang di layanan adminduk ia jawab dengan digitalisasi layanan di tingkat kelurahan. Jangka pendek, aplikasi diujicoba. Jangka menengah, seluruh kelurahan menggunakan. Jangka panjang, warga Kota Bogor menikmati layanan adminduk yang cepat, tanpa antre.

Diharapkan dengan rancangan yang disusun saat ini, akan membawa dampak yang positif bagi pelayanan publik dibidang layanan kependudukan yg efektif dan efisien, baik dari sisi waktu, pelayanan serta biaya...
Good Job




Tak ketinggalan, Dian Anggraini dari Kota Bekasi, hadir dengan gagasan cerdas: Bekasi Keren (Kreatif, Efektif, Responsif). Ia menggagas sistem pengawasan internal berbasis petugas khusus, yaitu Petugas Tindak Internal (PTI). Ide ini muncul karena banyaknya pelanggaran disiplin di kalangan Satpol PP yang kerap tak tertib. Dian pun membentuk PIC PTI di 12 kecamatan, lengkap dengan SOP, pelatihan, dan gerakan disiplin. Target jangka pendeknya, SOP terbentuk. Jangka menengah, pelatihan dilaksanakan. Jangka panjang, Bekasi punya ASN Satpol PP yang disiplin dan berintegritas.

Cerita para peserta ini pun menjadi kisah inspirasi. Saya sebagai coach, dengan penuh semangat berkata, "Inilah RAP yang hidup! Bukan sekadar laporan, tapi warisan untuk masa depan daerah."

Di akhir sesi coaching, para peserta saling berdoa,  bersorak penuh semangat. Mereka Kembali ke wisma tuk menjempu hari esok yang penuh warna dan tantangan dengan kepala tegak, siap tuk maju dalam Seminar dan mepresentasikan bahkan mempertahankan ide dan gagasan mereka di hadapan PENGUJI .

 

Komentar